Jumat, 24 Oktober 2008

Rahasia Ketidaktahuan

Masih kuingat dengan jelas disaat aku mulai bisa membaca. Tiada hari yang kulewati tanpa membaca. Membuat ibuku kesal dan marah. Menurutnya begitu banyak waktu terbuang. Sering beliau bertanya, “untuk apa membaca?”. Aku menjawab, “agar aku menjadi tahu”. “Setelah menjadi tahu, lalu apa?” jawab ibuku. Aku berkata “Aku menjadi sadar, banyak hal yang tidak aku ketahui”.

Dengan bingung beliau bergumam “Membaca, untuk tahu bahwa kita tidak tahu. Lalu apa gunanya membaca?”.

Ibundaku sayang, disaat kita menyadari banyak hal yang tidak kita ketahui maka tabir kebenaran Sang Maha Tahu tersingkap dan sinar kebenaran memancar dari kalbu, begitu terang dan menyilaukan sehingga Ayatnya terlihat jelas “pada bintang yang bersinar”, “burung yang berkicau”, “pohon yang rindang”, “hembusan angin pegunungan”, Atau “debur ombak dilautan”

Seandainya ibuku tahu.........

2 komentar:

kiki.cresenda mengatakan...

Iqro.. membacalah..

Ibunda dari Ibunda.. pada saat kita mengetahui bahwa kita banyak tidak tahu.. mungkinkah disana terletak pembelajaran sejati.. dimana hati kemudian lebih membumi.. Ego terkikis.. karena menyadari betapa "kecil" nya kita di tengah2 keMAHAan semua ciptaan semesta.. dan perasaan bersyukur pun muncul karena kita menyadari bahwa kita pun adalah bagian indah ciptaan Ia yang Maha..

Sungguh semesta indah adanya uhuuuuy!!..

Icho Ahmad mengatakan...

Semakin banyak tahu, semakin tahu pula bahwa kita tidak tahu.
Itu sebabnya jangan berhenti untuk cari tahu..