Jumat, 24 Oktober 2008

Anugrah

Disaat ego tersentuh

Karena impian dan harapan porak poranda

Disaat hati begitu pedih

Karena keterikatan tercabut dari diri

Disaat itu yang ada dalam diri

Adalah pertanyaan “ mengapa”

Lalu muncul kemarahan

Dan hujatan terhadap kehidupan

Mengapa Engkau begitu kejam

Memberi aku kesakitan

Yg hampir tak bisa ku tanggung

Dan kepedihan yg menyesakkan dada

Lalu.............

Disaat kelelahan melanda

Pikiran jernih muncul

Siapa pula aku

Yg berani menghujat Engkau

Dimalam yg begitu sunyi dan senyap

Kutengok semesta.............

Ku lihat.............

Kegelapan dan kesunyian

Begitu mencekam

Dan............

Kulihat kembali dunia dan kehidupan

Anehnya semuanya menjadi begitu sempurna

Dan penuh warna serta sarat dg keindahan

Ada benci tapi ada juga cinta

Ada penderitaan tapi ada juga kebahagiaan

Ada kemarahan tapi ada juga kedamaian

Dan..........

Untuk mengenalnya

Kita harus mengalami keduanya

Tidak dapat hanya memilih salah satunya

Karena menghindari yg satu

Akan menghilangkan makna yg lainnya

Akh..........

Lalu aku putuskan

Hidup jauh lebih menggairahkan

Dibandingkan sunyi dan senyap

Nun jauh..... di semesta tanpa batas

Duh Gusti........

Ampuni hamba

Dan terima kasih atas hidup ini

1 komentar:

kiki.cresenda mengatakan...

Biarkan sakit melekit,, kalau itu menyempurnakan pengalaman kita mengalami TUHAN selengkap2nya :)

Bukan begitu bunda?? :)

Sudah pintarkah anak mu ini?

(aneh bgt butuh pengakuan?!)