Senin, 03 November 2008

GENDER, BIOLOGIS ATAU PSIKOLOGIS


Masalah yang satu ini, tidak pernah selesai, selama berabad abad, dari zaman ratu BILQis, sampai MADONA, dan puncaknya periode JAHILIYAH, nun dibelahan bumi sebelah barat, dimana kehidupan begitu keras dan kematian selalu mengintip setiap saat.Konon bayi yang terlahir dengan jenis kelamin perempuan, tidak pernah diberi kesempatan menghirup udara dunia.

Tapi itu dulu kan?............sekarang? bukannya sudah tidak ada? Siapa bilang..........!!!!!!!

Selama konsep dan persepsi “ yang lemah “ selalu dikonotasikan dengan perempuan (konsepnya ada pada kitab suci ) maka persoalan SEJUMPUT ORGAN yang namanya jenis kelamin (padahal organ lain nya tidak ada bedanya, dan mungkin labih penting tuk kehidupan, ingat ada kloning, tehnik reproduksi masa depan ), maka masalah diskriminasi keperempuanan akan selalu muncul.

Lalu salahnya dimana ? karena yang satu bertahan itu ada didalam kitab suci, sementara yang lainnya tidak bisa menerima, tapi tidak berdaya, karena tidak mudah mempertentangkan “pakem kehidupan” yang satu ini, bisa bisa nyawa taruhannya.

Dan asal tahu saja,masalah ini ,telah lama sekali membuat kepala pusing (ego keperempuanan ? boleh jadi ) susahnya, berdebat dengan lawan jenis, yang biasanya amat mengasyikan,bila menyangkut masalah “gender “, berbalik menjadi amat sangat menyebalkan ( belakangan saya tahu, itu terjadi karena kami mewakili ego jenis kelamin masing masing )

Lalu seorang teman arif nan bijak,sedikit menyejukan hati, beliau berujar, sebenarnya, arti kata dalam kitab suci itu bukan hanya dikonotasikan dengan “ perempuan “, tapi bisa juga diartikan dengan “yang lemah “, aha..............berarti lintas kelamin ? karena banyak laki laki masuk katagori ini, atau malah mayoritas ? ha ha ha ......maaf.

Setelah sekian lama ,masalah yang membuat kadang dua kubu ini saling tarik ulur, secara tak sengaja,muncul sebuah buku”,SIAPA YANG MENGENAL DIRINYA, MAKA DIA MENGENAL TUHANNYA “ karangan JALALUDIN RUMI, dalam waktu sekejab tandas sudah buku itu dibaca.

Satu penjelasan yang membuat hati ini plong adalah masalah “ GENDER “ yang tidak dapat diganggu gugat, karena keabsahannya mempunyai justifikasi kelas wahid.

Beliau, mengupas masalah ini dengan sudut pandang yang berbeda, selama ini kita selalu mengkonotasikan “ GENDER “ dengan dan berhubungan dengan “BIOLOGIS sampai lupa, boleh jadi itu sebenarnya masalah “ PSIKOLOGIS”, sehingga pembahasannya tidak melulu menyangkut secuil organ yang kita beri nama “ kelamin “.

Menurutnya, kelelakian, atau tepatnya MASKULINITAS,adalah simbol dari “ aktif “ dan pada manusia itu diwakili oleh “PIKIRAN “, sedangkan keperempuanan, atau tepatnya “FEMINITAS “ adalah simbol dari pasif, diwakili oleh “ NAFSU “

Dalam proses psikologis jiwa, pikiran ( aktif ) dapat menguasai nafsu ( pasif ), atau maskulinitas dapat menguasai feminitas.

Jadi, definisi laki laki atau tepatnya MASKULIN, adalah........MANUSIA YANG PIKIRANNYA DAPAT MENGUASAI NAFSUNYA . Dan perempuan atau tepatnya FEMINITAS, adalah ......... MANUSIA YANG NAFSUNYA , MENGUASAI PIKIRANNYA.

Ha ha ha ha terima kasih “MAULANA “

Karena sebentar lagi kita akan memilih PEMIMPIN BANGSA, hanya sekedar berbagi,

PILIHLAH PEMIMPIN YANG PIKIRANNYA MENGUASAI NAFSUNYA, dan jangan memilih, PEMIMNPIN YANG NAFSUNYA MENGUASAI PIKIRANNYA.

MASIH MERIBUTKAN DAN MEMPERTENTANGKAN JENIS KELAMIN ?????????? CAPE DEH

1 komentar:

Acchariya mengatakan...

Halo Bu, itu foto ibu pas umur berapa?kasian gak ada yang komentar...^^ Setuju....setiap orang kan saling melengkapi.